Orang Indonesia Belum Akrab dengan Investasi Perak

Eri Rahman, pengelola situs investorindo.com dan pelaku jual beli logam mulia di Medan, melihat masyarakat Indonesia cenderung tertinggal dengan negara-negara lain yang sudah sangat terbiasa melakukan perdagangan perak. Sebagai contoh, tiga tahun terakhir misalnya sebenarnya sudah sangat booming tren perak, namun memang Indonesia ia jelaskan butuh waktu yang sedikit lama.

"Tetapi seiring makin banyak pembicara investasi yang menyarankan membeli perak dan emas, saya rasa tidak lama lagi akan booming‎​ tren tersebut. Kiyosaki dan Tung Desem Waringin adalah yang termasuk menyarankan invest di perak selain emas," ujarnya di Medan, Selasa (21/2/2012).

‎​Hal tersebut katanya tidak bisa terlepas dari potensi kenaikan harga perak. Meski belum bisa merata-ratakannya, tetapi tercatat pada 2010 lalu terjadi kenaikan drastis yang dialami perak menembus angka 140 persen dari harga normal. Sementara harga emas, Eri menyebutkan hanya terjadi kenaikan 15-20 persen setiap tahun.

Untuk itu ia menyarankan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi bisa menjadikan perak sebagai pilihan alternatif selain emas. Harga perak yang di pasar internasional sekitar 33.9 dollar AS dalam satuan troy ounce (31,1 gr), atau Rp 17 - 22ribu dalam satuan gram di Indonesia, cukup positif dijadikan sarana berinvestasi.

Editor: Hendra Gunawan | Sumber: Tribun Medan


Artikel Yang Disukai :



 
Copyright © BISNIS DAN PELUANG USAHA | Powered by Blogger