Rencana Bank Himpunan Saudara 1906 melepas sebagian sahamnya sepertinya bak gayung bersambut. Manajemen bank ini mengaku, tengah didekati investor asing asal Asia, Timur Tengah, dan Australia.
Yanto M Purbo, Direktur Utama Bank Saudara, mengatakan, sedikitnya ada 10 investor mancanegara yang aktif melakukan pendekatan ke pemilik. Mereka tertarik memborong mayoritas saham bank ini atau menjadi mitra strategisnya. "Investor lokal termasuk perbankan nasional malah belum ada yang mengajukan penawaran," ujarnya, Senin (20/2/2012).
Lewat penegasan itu, Yanto hendak meluruskan informasi yang selama ini menyebutkan, tiga bank BUMN berminat membeli Bank Saudara. Di kalangan pelaku pasar modal santer terdengar BRI, BNI dan Bank Mandiri tertarik untuk akuisisi. Due diligence konon sedang berlangsung.
Yanto menjelaskan, pencarian investor merupakan upaya perseroan menggenjot permodalan. Selain itu, untuk mengantisipasi aturan bank sentral soal kepemilikan mayoritas tunggal.
Seperti kita tahu, Bank Indonesia (BI) akan memprioritaskan pengaturan ini untuk bank yang mayoritas sahamnya milik satu keluarga. Mereka harus melepas kepemilikannya hingga batas tertentu ke pihak lain yang tidak satu afiliasi.
Per 30 September 2011, pemegang saham terbesar adalah Arifin Panigoro sebanyak 52,92 persen. Taipan minyak ini juga ikut memiliki secara tidak langung melalui PT Medco Duta sebesar 3,24 persen dan PT Medco Intidinamika sebanyak 11,03 persen. Masyarakat memiliki 31,94 persen saham.
Menurut Yanto, pihaknya terus membuka peluang untuk mitra strategis. Sambil menunggu, bank mencari permodalan lewat opsi lain. "Rencananya, kami ingin terbitkan obligasi subdebt. Tetapi, dalam kajian," imbuh dia.
Tahun ini, Bank Saudara mengincar pertumbuhan di atas 40 persen. Dana pihak ketiga dipatok tumbuh 45 persen menjadi Rp 5 triliun. Sedangkan penyaluran kredit diharapkan meningkat 40 persen menjadi Rp 5 triliun - 6 triliun.
Demi merealisasikan target, Bank Saudara bakal membuka 10-15 kantor di luar Pulau Jawa, dari posisi akhir tahun lalu sebanyak 101 kantor. Selain itu, memperbesar bisnis wholesale banking yang baru digeluti selama dua tahun ini.
Di wholesale banking, Bank Saudara baru saja mengucurkan pinjaman ke sembilan multifinance senilai Rp 100 miliar. Jangka waktunya antara 1 tahun hingga 3 tahun.
Sembilan perusahaan multifinance tersebut antara lain Finansia Multi Finance, Mashill International Finance, Batara Internasional Finansindo dan Bima Finance. Kemudian, Arjuna Finance, Artha Prima Finance, Buana Sejahtera, Dana Unico Finance dan Arthabuana Margausaha Finance.
Editor: Hendra Gunawan | Sumber: Kontan
Yanto M Purbo, Direktur Utama Bank Saudara, mengatakan, sedikitnya ada 10 investor mancanegara yang aktif melakukan pendekatan ke pemilik. Mereka tertarik memborong mayoritas saham bank ini atau menjadi mitra strategisnya. "Investor lokal termasuk perbankan nasional malah belum ada yang mengajukan penawaran," ujarnya, Senin (20/2/2012).
Lewat penegasan itu, Yanto hendak meluruskan informasi yang selama ini menyebutkan, tiga bank BUMN berminat membeli Bank Saudara. Di kalangan pelaku pasar modal santer terdengar BRI, BNI dan Bank Mandiri tertarik untuk akuisisi. Due diligence konon sedang berlangsung.
Yanto menjelaskan, pencarian investor merupakan upaya perseroan menggenjot permodalan. Selain itu, untuk mengantisipasi aturan bank sentral soal kepemilikan mayoritas tunggal.
Seperti kita tahu, Bank Indonesia (BI) akan memprioritaskan pengaturan ini untuk bank yang mayoritas sahamnya milik satu keluarga. Mereka harus melepas kepemilikannya hingga batas tertentu ke pihak lain yang tidak satu afiliasi.
Per 30 September 2011, pemegang saham terbesar adalah Arifin Panigoro sebanyak 52,92 persen. Taipan minyak ini juga ikut memiliki secara tidak langung melalui PT Medco Duta sebesar 3,24 persen dan PT Medco Intidinamika sebanyak 11,03 persen. Masyarakat memiliki 31,94 persen saham.
Menurut Yanto, pihaknya terus membuka peluang untuk mitra strategis. Sambil menunggu, bank mencari permodalan lewat opsi lain. "Rencananya, kami ingin terbitkan obligasi subdebt. Tetapi, dalam kajian," imbuh dia.
Tahun ini, Bank Saudara mengincar pertumbuhan di atas 40 persen. Dana pihak ketiga dipatok tumbuh 45 persen menjadi Rp 5 triliun. Sedangkan penyaluran kredit diharapkan meningkat 40 persen menjadi Rp 5 triliun - 6 triliun.
Demi merealisasikan target, Bank Saudara bakal membuka 10-15 kantor di luar Pulau Jawa, dari posisi akhir tahun lalu sebanyak 101 kantor. Selain itu, memperbesar bisnis wholesale banking yang baru digeluti selama dua tahun ini.
Di wholesale banking, Bank Saudara baru saja mengucurkan pinjaman ke sembilan multifinance senilai Rp 100 miliar. Jangka waktunya antara 1 tahun hingga 3 tahun.
Sembilan perusahaan multifinance tersebut antara lain Finansia Multi Finance, Mashill International Finance, Batara Internasional Finansindo dan Bima Finance. Kemudian, Arjuna Finance, Artha Prima Finance, Buana Sejahtera, Dana Unico Finance dan Arthabuana Margausaha Finance.
Editor: Hendra Gunawan | Sumber: Kontan