Korban Perampokan Ini Bangkit dan Sukses Berbisnis Alat Pertahanan


Kejahatan di Jakarta kian merajalela, mulai dari perampokan, pencurian, penculikan hingga pemerkosaan beritanya hampir tiap hari muncul di media. Orang-orang kini mulai mengamankan dirinya sendiri dari berbagai tindak kejahatan itu. 

Bisnis di bidang keamanan pun kini mulai menggeliat. Salah satu yang mampu melihat peluang bisnis di bidang keamanan ini adalah Antonius Kurniawan. Laki-laki yang masih berstatus mahasiswa ini menjajaki bisnis bidang keamanan dengan menjual alat-alat bela diri yang dikenal dengan self defence weapon.

"Jualannya hal-hal yang orang itu tidak bisa dapat disembarang tempat. Namanya self defence weapon," ungkap Antonius ketika ditemui detikFinance di Tokonya, Jatiwaringin, Jakarta, Jumat (26/1/2012).

Antonius menjelaskan, dirinya menjual beberapa alat seperti alat kejut atau setrum, bermacam-macam jenis pisau teropong dan senter yang jaraknya hingga 2 Km.

"Dan yang paling tenar dan banyak dipesan itu adalah semprotan gas air mata atau biasa dikenal dengan spray pepper," kata Dia.

Antonius yang baru saja membuka usahanya sejak 1 tahun lalu ini dimulai dari pengalaman pahitnya. Ia pun menjadi korban dari kejahatan.

"Awal mulanya, saya sebenarnya kena tipu. Saya mempunyai toko handphone waktu itu ada orang pesan dan saya antar barangnya ternyata di tempat orang tersebut ada 9 orang dan saya dirampok, habislah semua," tutur pria kelahiran 1989 ini.

"Akhirnya terbesit saya harus mempunyai alat membela diri yaitu self defence tadi, awalnya saya beli alat kejut di teman saya. Nah kemudian ternyata teman-teman saya yang lain berminat seiring tingginya tingkat kejahatan di Jakarta ini," imbuh salah satu mahasiswa di Universitas di Jakarta ini.

Untuk itu, Antonius mencari keterangan dari temannya dimana tempat tempat penjualan alat kejut tersebut.

"Kemudian ditempat tersebut saya justru membeli banyak variasi dari pepper spray hingga samurai," kata Dia.

Antonius membelinya di sebuah toko di Jakarta yang ternyata toko itu menjual khusus barang impor alat-alat bela diri ini.

"Dari situlah saya mulai menjual barang-barang ini melalui internet. Membuat blog khusus, Facebook hingga akhirnya saya bisa membuka toko," tuturnya.

Bermodalkan Rp 2 juta di awal berdagang kini Antonius mempunyai dua toko dimana satu dirumah dan satu lagi terletak di pondok gede Jatiwaringin ini.

"Awalnya, saya punya modal Rp 2 juta. Kemudian jual-jual melalui internet dengan fasilitas barang dikirim dan itu terus berkembang," tambahnya.

Dijelaskan Antonius kini omsetnya sudah mencapai Rp 20-40 juta per bulan. "Saya sudah punya jaringan dan langganan sampai luar provinsi. Langganan ada di Bandung, Medan, Lampung sampai ke Papua," kata Dia.

Adapun para pelanggannya dari Ditlantas Polda, kemudian ada dari Petugas Satpam dan perusahaan security dan keamanan. Termasuk akademi polisi.

"Tidak lupa pelanggan perorangan," katanya.

Antonius yang juga sebagai Guru di SMK ini mampu memperoleh laba per bulan mencapai Rp 10-20 juta.

Ia menjelaskan, rata-rata harga alat seperti alat kejutnya dari Rp 85.000 sampai Rp 200.000. "Kalau pepper spray ada yang Rp 50.000 sampai Rp 100.000," tuturnya.

Adapula yang jenis pisau dan samurai antara Rp 100.000 sampai Rp 500.000.

Menurutnya, berdagang alat-alat ini tidak perlu perijinan. Hal ini, sambungnya dikarenakan memang bukan berupa senjata api maupun replika senjata asli.

Dikatakan Antonius, hingga saat ini dirinya menjadi tulang punggung keluarga. Tidak hanya membayar kuliah sendiri namun hingga bisa membiayai orang tua.

"Dibalik kejahatan yah memang ada peluang," ungkap Dia.

Tertarik berusaha seperti Antonius?

Kunjungi tokonya di JL. Setia 1F no.1 Jatiwaringin Bekasi.
Herdaru Purnomo - detikFinance


Artikel Yang Disukai :



 
Copyright © BISNIS DAN PELUANG USAHA | Powered by Blogger